- Cek lebih-lebih dahulu apakah benteng slot thailand sedang dilakukan renovasi atau tidak. Untuk masuk ke benteng sebenarnya ada beberapa yang mengatakan gratis. Tetapi petugas nanti dapat menghendaki sumbangan seikhlasnya dan di tandatangani buku tamu.
- Siapkan fisik Anda sebab untuk berkeliling termasuk lumayan mengambil alih tenaga. Tetapi melihat benteng penuh dengan histori dan keadaan lawas dapat berikan kesan tersendiri.
- Perhatikan bagaimana rute yang dibutuhkan selama perjalanan. Terutama bagi para pendatang ada baiknya untuk menyadari anjuran jalan supaya bisa sampai di benteng Fort Rotterdam dengan rute yang benar.
Koleksi di Benteng Fort Rotterdam
Benteng Fort Rotterdam joker 123 miliki beberapa saksi bisu dapat histori Indonesia. Seperti ada Museum La Galigo sampai tempat dimana Pangeran Diponegoro yang pernah ditahan ada di Benteng Fort Rotterdam. Ketika Anda datang, maka dipersilakan untuk isikan buku tamu dan obyek kunjungan layaknya apa.
Ada beberapa bangunan yang digunakan sebagai museum cagar budaya di dalam benteng. Bangunan ini masuk dalam pengawasan kantor Badan balai Pelestarian Cagar Budaya Sulawesi Selatan. Termasuk termasuk lima bastion Benteng Fort Rotterdam yang miliki ciri khas bangunan tersebut. dari kelima bastion ini adalah Bastion bacan yang ada di sebelah barat tepatnya di bagian sedang benteng.
Ada termasuk Bastion Buton di sudut barat laut, Bastion Amboina termasuk yang ada di sudut tenggara serta Bastion Mandarasyah yang ada di sudut timur laut. Tiap-tiap bastion ini dihubungkan dengan dinding benteng kecuali untuk bagian selatan yang sebenarnya tidak ada dinding disana. Diantara bastion bacan dan Amboina sebenarnya tidak terhubung dengan dinding.
Benteng Fort Rotterdam ini miliki luas 2,5 hektar dan di dalamnya terkandung 16 buah bangunan dengan total luasnya 11.605,85 meter persegi. Sangat pas kecuali Anda menghendaki pakai pas seharian untuk menjelajah apa saja yang ada di dalam benteng.
Di dalam tempat benteng termasuk ada bangunan yang sangat bersejarah dimana bangunan kecil ini ternyata jadi tempat Pangeran Diponegoro ditahan ketika pada masa penjajahan Belanda. Ruangan sempit ini berada di samping Museum La Galigo. Saat itu Pangeran Diponegoro ditangkap sesudah berperang dengan Belanda selama lima tahun. Perang berakhir sebab Pangeran Diponegoro dijebak pada sebuah perundingan damai. Ia dibuang ke Manado dan di th. 1834 ia dipindah ke benteng Fort Rotterdam ini.