Paus Fransiskus Spaceman sedang merayakan Misa tengah malam Natal tradisional Vatikan di Basilika Santo Petrus yang baru dipugar. Pemugaran ini merupakan bagian dari persiapan untuk Tahun Yubelium 2025, sebuah peristiwa penting bagi Gereja Katolik yang melambangkan rekonsiliasi dan pembaruan. Tahun Yubelium, yang dimulai sejak tahun 1300, merupakan waktu untuk ziarah dan refleksi.
Meskipun megah, gereja ini perlu direstorasi. Salah satu restorasi yang paling signifikan adalah Baldachin karya Bernini , kanopi yang berada di atas makam Santo Petrus.
“Dulu, Anda harus membayangkan, saya kira, warnanya sangat hitam. Dan sekarang kita bisa mengagumi warna emasnya,” kata Pastor Enzo Fortunato, direktur komunikasi Vatikan.
Kursi Santo Petrus, simbol penting otoritas Paus, juga dipugar. Pastor Fortunato mengatakan bahwa kursi ini telah menjadi saksi banyak kepausan, yang dimulai sejak tahun 875 M. Bagi mereka yang tidak dapat berkunjung langsung, Vatikan telah menggunakan AI untuk membuat replika digital Basilika Santo Petrus. Hal ini memungkinkan pengunjung menjelajahi setiap sudut dan celah dari kenyamanan perangkat mereka.
Pemugaran tidak hanya terbatas pada Basilika Santo Petrus. Area lain di Roma , seperti Koloseum dan Air Mancur Trevi, juga tengah menjalani upaya pembersihan serupa menjelang kedatangan sekitar 35 juta pengunjung yang diperkirakan akan datang ke Roma pada tahun 2025.
Di Basilika Santo Petrus, Pietà karya Michelangelo kini dilindungi di balik kaca antipeluru.
Tepat di sampingnya, pada pukul 7 malam waktu Roma, Paus Fransiskus membuka Pintu Suci, atau Porta Santa, yang melambangkan jalan menuju keselamatan, dan masuk untuk memulai Misa tengah malam tradisional di Basilika Santo Petrus. “Ini adalah momen yang sangat istimewa bagi semua orang, bagi semua umat Kristen,” kata Fortunato.